Huih!
(ngelap jidat) ternyata benar-benar daannn sudah sampai part End nya.
Oke silahkan di baca part End nya. Happy Reading!
My
Bestfriend Is My Love Part ~ 7
Bel
tanda upacara bendera berbunyi. Seluruh siswa segera berbaris di
lapangan upacara. Aku yang menjabat sebagai ketua kelas segera
menyiapkan barisan. Terasa berbeda saat menyapkan barisan. Karena
saat ini Klara tidak ada dalam barisan.biasanya gadis itu pasti sudah
hadir dan menempati barisan paling depan. Uapacara bendera
berlangsung sebagaimana biasanya.
Upacara
usai, aku bergegas pergi kekantin untuk membeli air mineral dan
beberapa cemilan. Stelah itu, kelas menjadi tujuan utamaku saat ini.
“Klara mana ya?” gumamku melirik kearah bangku yang terletak di
sampingku.
“cewek
Loe kemana?” tanya Andika yang melihatku sibuk memperhatikan bangku
Klara. Aku langsung angkat bahu. Karena memang aku juga tidak tau
dimana Klara saat ini.
Ku
dorong mejaku kedepan, lalu pergi meninggalkan kelas tanpa
memperdulikan orang-orang di sekitar ku. Yang aku ingin tau adalah
Klara. Di mana dia berada saat ini?
Ku
telusuri tempat-tempat di sekolahku. Seperti di kantin, perpustakaan,
ruang UKS, taman dan banyak lagi tempat di sekolah. Tetapi tetap saja
aku tidak melihat Klara. Ku ayunkan langkah menuju parkiran. Rumah
Klara menjadi tujuan utamaku saat ini.
Saat
tiba di depan rumah Klara. Aku melihat Klara sedang duduk di sebuah
ayunan sambil melamun. Ku hela nafas lega. Lalu ku hampiri gadis itu.
“Hm..
jadi ini kerjaan loe. Loe bolos yak?”
“Nggak
kok, gue lagi nggak enak badan saja”
Ku
raba kening Klara lalu mencubit pipi gadis itu. “Loe bohonng ya
sama gue?” Klara lantas tidak menjawab. Tatapannya berpaling
dariku.
“kalau
loe sakit, seharusnya loe nggak main keluar”
“Biarin!”
cetus Klara.
“Loe
kenapa? Hm.. omongan gue benar kan?”
“urus
diri loe sendiri. Jangan mikirin gue”
“heh!?
Loe kenapa sih ra? Kok jadi jutek gini sih? Salah gue apa?” tanyaku
tidak mengerti. Sikap Klara saat ini benar-benar aneh.
“buat
apa loe nyariin gue?”
“gue
mau minta maaf sama loe”
“Maaf?
Buat apa?”
“Untuk
yang di kantin waktu itu, gue minta maaf”
“gue
maafin” balasnya sambil membelakangiku.
“Hm..
Thanks. Oh ya, gue balik dulu kesekolah. Gue sengaja cabut karena
tadi gue nyariin loe”
aku
membalikkan badanku. Saat aku mulai melangkah. Klara memanggilku.
“Kelana”
aku langsung menoleh. Ku lihat sungai-sungai kecil mulai terbentuk di
pipi gadis itu. “Dasar bodoh! Kenapa sih loe nggak peka-peka juga?”
aku membalikkan badanku lalu melangkah perlahan kearah gadis itu.
“Loe tau nggak? Selama ini gue memendam perasaan. Perasaan yang
semestinya tidak di tahan-tahan. Tapi loe tetap aja nggak ngerti sama
perasaan gue” sambung Klara.
“gue
suka sama loe, Kelana Bodoh!” teriak Klara sekencang-kencang nya.
Matanya menatap lurus kearahku. Amarah terbendung di balik tatapan
gadis itu.
“gue
sadar. Sadar kalau gue Cuma sebatas sahabat bagi loe. Nggak lebih.
Tapi..” ucapan Klara terhenti ketika bibirku mengunci mulutnya.
Wajah gadis itu terlihat kaget. Sedikit tersentak. Namun, aku masih
saja terus mengunci mulutnya. Hingga beberapa detik kemudian, aku
melepaskan ciumanku. Ku ulurkan tanganku merengkuh tubuh Klara
kedalam pelukanku. Sementara Klara berbisik. “Nggak. Sebenarnya gue
yang salah. Gue yang nggak berani jujur dengan perasaan gue. Gue
sebenarnya yang bodoh”
Ku
lepas dekapanku. Ku tatap gadis itu dengan tatapan penuh perasaan.
Tanganku tergerak menyelipkan rambut yang menutupi wajah Klara ke
telinganya. “Gue suka sama loe semenjak kejadian di kantin itu ra.
Sorry banget, gue nggak bisa jujur sama loe waktu itu” Klara
mencibir, kemudian senyuman manis terukir diwajah cantiknya.
Ending!!!
Sampai
jumpa di cerita berikutnya ya guys.